Friday, 1 August 2014

Keceriaan di Pulau Tidung

Libur Lebaran tlah tiba…HORE!! HORE!! HOREEEE!!
Setelah setahun lalu aku menghabiskan waktu libur lebaran bersama sahabat tercinta di Pulau Pari, kali ini masih di suasana libur lebaran 1435H akupun mengajak Kedua orang tua dan adik-adikku untuk menghabiskan libur Lebaran di Pulau Tidung.
Pulau Tidung adalah salah satu tujuan pariwisata yang ada di Kepulauan Seribu. Sedangkan Kepulauan Seribu sendiri masih masuk dalam Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang tidak jauh dari tempat tinggal kami di timur Jakarta. Bukan pertama kalinya aku menginjakan kaki di pulau ini. Sebelumnya aku sudah pernah ke pulau ini bersama sahabatku Yola pada tahun 2012 lalu.
Dimulai dari perjalanan kami dari rumah pada pukul 05.00 pagi, kami sekeluarga berangkat menuju Pelabuhan Muara Angke kemudian dilanjutkan menyebrang menggunakan kapal yang aku lupa namanya tapi jelas tujuannya yaitu ke Pulau Tidung. Berwisata ke Pulau ini sudah saya rencanakan bersama adik saya sebelumnya. Dengan sedikit diskusi, akhirnya kami putuskan pergi ke Pulau Tidung. Mengapa Pilihannya jatuh ke Pulau ini? Bukan pulau yang saya sendiri belum pernah pergi kesana, misalnya Pulau Harapan atau Pulau Macan? Salah satu alasan saya adalah karena di Pulau tidung ini ada water sport yang bisa dimainkan oleh adik saya yang masih kecil. Disini juga ada pantai yang dangkal dan kami bisa berkeliling pulau menggunakan sepeda. Suasana pulau juga bersahabat bagi keluarga yang hendak liburan di Pulau ini.
Kurang lebih 3 jam perjalanan kami ke Pulau ini diatas kapal. Ditemani pemandangan laut dengan hamparan pulau-pulau yang ada di sekelilingnya, kami menikmati pemandangan yang jarang ditemukan di pusat kota Jakarta. Sesampai nya di sana, aku langsung menghubungi Ibu Lia yang penginapannya kami sewa untuk bermalam di Pulau ini. Tak lama munculah seorang pria paruh baya yang menyapaku dan mengantar kami menuju penginapan. Orangnya cukup ramah dan sabar. Ia sesekali bertanya padaku tentang perjalanan kami dari Muara Angke hingga sampai disini. Kurang dari 2 menit berjalan kaki, akhirnya kamipun tiba di Penginapan Ibu Lia, kamipun dipersilahkan istirahat. Tapi aku agak sedikit kecewa disini, karena kamar yang aku pesan jauh-jauh hari yang di pinggir pantai di pindah ke kamar yang bukan di pinggir pantai. Tapi tak apalah, aku tak mau merusak mood yang sudah tercipta dengan baik dengan harus protes apalagi harus marah-marah ke Ibu Lia.
20140730 095000 Keceriaan di Pulau Tidung
Siang itu cuaca sangat cerah, udara diluar ruangan panas terik. Akupun bersyukur karena udara yang bagus untuk menikmati liburan di pantai. Siang itu, setelah kami menyantap makan siang yang kami pesan juga di Ibu Lia, aku dan yang lainnya memutuskan untuk tidur siang. Kami keluar penginapan sekitar pukul 14.30 wib untuk berjalan ke Pulau Tidung kecil yang melewati Jembatan Cinta yang adikku tanyakan terus menerus kepadaku. Yaaa, namanya juga anak kecil sekalinya di janjiin bakal di tagih terus sampai di kabulkan permintaannya.
Sebelumnya aku juga mencari tempat penyewaan sepeda, tetapi karena sebelumnya aku lupa untuk booking ke Ibu Lia, akhirnya kamipun tak kebagian sepeda. Ya kami maklum dengan suasana liburan seperti ini pasti semua ingin mendapatkan fasilitas yang maksimal.
Jalan –jalan siang menuju sore ke arah keramaian di Jembatan Cinta. Kurang lebih 1 jam kurang berjalan kaki dihiasi bunyi-bunyi klakson yang sedikit mengganggu oleh bentor maupun sepeda motor yang lewat disamping kami berjalan.
Sepanjang perjalanan menuju jembatan cinta yang terkenal itu, aku menemukan banyak perubahan yang berarti di pinggiran Pulau Tidung. Aku seperti berada di Gili Trawangan, Lombok. Mengapa? Karena sekarang di Pulau Tidung sudah banyak restaurant maupun rumah makan yang khusus dibuat di pinggir pantai menuju Jembatan Cinta, walaupun tak sefenomenal Gili Trawangan yang cafenya banyak di huni oleh wisatawan mancanegara. Disana juga sudah banyak penginapan-penginapan baru, ada juga Wahana Permainan simulasi perang-perangan yang bisa di mainkan pengunjung dengan membayar sebesar Ro.35.000,-/orang.
20140730 145748 e1406907803257 540x900 Keceriaan di Pulau Tidung
Hai, namaku Kafka. Aku gak capek loh diajak kakak jalan kaki sejam lebih ke Pulau Tidung kecil :D
Jembatan Cinta yang sekarang juga sudah di pugar. Sudah tidak ada lagi jembatan cinta yang terbuat dari kayu yang rapuh yang bisa di terjang air laut disana. Fungsi dari jembatan cinta yaitu menghubungkan antara Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung kecil, di Pulau Tidung kecil ada pantai yang ombaknya kecil yang bisa di gunakan juga untuk bersantai bersama keluarga. Ada sebuah warung juga yang menjual es kelapa muda dan bermacam makanan minuman ringan lainnya.
20140730 151728 Keceriaan di Pulau Tidung
Hallo, Namaku Oin :))
Kembali ke Jembatan Cinta, aku tak lupa untuk meloncat dari jembatan yang tingginya kurang lebih 3 meter itu. Moment langka tersebut sempat di abadikan oleh adikku, Oin. Bisa dilihat di link berikut ini videonya. Entah apa rasanya loncat dari ketinggian 3 meteran tersebut. Mungkin rasa takut yang aku rasakan di bunuh oleh rasa bahagia yang tengah aku rasakan bersama seluruh anggota keluargaku disana icon smile Keceriaan di Pulau Tidung
20140730 151822 900x540 Keceriaan di Pulau Tidung
Hallo, Aku Nabila. Aku seneng banget diajak jalan-jalan sama kakak kesini :)

No comments: