Baiklah, karena mood nulis sedang baik dan aku mau mengenang Rinjani yang indah, aku sedikit meneruskan perjalananku Ke Puncak Rinjani ini. Untuk melihat cerita sebelumnya bisa di cek disini yaaaa :)
Selamat membaca ^^
Selamat membaca ^^
Minggu, 13 Oktober 2013
Memasuki hari Minggu dan persiapan summit Rinjani kami, Aku beserta yang lainnya
melakukan persiapan. Dari mulai makan makanan ala kadarnya (energen & nutri
jell hahaha) sampai membangunkan ilham yang agak lama sampai-sampai kami di
tinggal rombongan Kak Bram. hahaha. Gak masalah sih, kami ber 5 kemudian berdoa
sebelum melakukan summit attack.
Tubuh yang kedinginan dan hampir beku karena dinginnya Plawangan Sembalun membuat aku dan yang lainnya ingin segera cepat berjalan melangkahkan kaki. Langkah demi langkah para pendaki lain yang juga ingin melakukan summitpun ikut dalam antrian di jalur. Aku, ilham, Okti, Sue dan Kak Widy sangat kompak. Tidak ada 1 orangpun yang tertinggal dalam pendakian kami kali ini. 1 berhenti istirahat semua harus berhenti juga. Kami disini saling menjaga dan saling support satu sama lain. Aku dan mba okti bergantian di depan bersama sue dan kak widy. Sedangkan ilham berjalan di belakang kami ber empat alias mengawasi kami empat orang cewek yang nekat datang ke Rinjani. Hahaha.
Tubuh yang kedinginan dan hampir beku karena dinginnya Plawangan Sembalun membuat aku dan yang lainnya ingin segera cepat berjalan melangkahkan kaki. Langkah demi langkah para pendaki lain yang juga ingin melakukan summitpun ikut dalam antrian di jalur. Aku, ilham, Okti, Sue dan Kak Widy sangat kompak. Tidak ada 1 orangpun yang tertinggal dalam pendakian kami kali ini. 1 berhenti istirahat semua harus berhenti juga. Kami disini saling menjaga dan saling support satu sama lain. Aku dan mba okti bergantian di depan bersama sue dan kak widy. Sedangkan ilham berjalan di belakang kami ber empat alias mengawasi kami empat orang cewek yang nekat datang ke Rinjani. Hahaha.
Disela-sela perjalanan kami, aku 4 kali melihat bintang jatuh disana. Hmmm,
bahagianya. dan saat melihat bintang jatuh akupun terhenti dan memejamkan mata
untuk berdoa *FTV banget* ya, mungkin itu hanya mitos tapi ga ada salahnya
untuk mencoba. hihihi.
Selain banyak bintang yang bertebaran di langit atas Lombok kala itu, Kak
Widy mengenalkanku kepada "bintang cinta" yaitu bintang yang
terangkai membentuk simbol cinta/love.
Malam itu langit sangat cerah, cuaca dingin tapi masih lebih dingin
Gunung Semeru belum terkalahkan untukku. kami berjalan beriringan menembus
angin di atas gunung Rinjani.
Sekitar pukul 05.30 matahari yang cantik muncul dari balik gunung di arah
timur gunung. Aku saat itu tidak sabar untuk sampai atas puncak Rinjani. Kakiku
saat itu lebih cepat melangkah dari biasanya. Aku tidak sabar ingin segera
melihat matahari yang terbit dari ufuk timur di balik gunung rinjani. aku
membayangkannya sungguh indah sekali. Ternyata aku salah, perjalanan aku dan
teman-temanku masih cukup panjang. aku kira kami bisa sampai di Puncak saat
Sunrise, tapi tidak. Masih 2 jam perjalanan lagi kami baru sampai di puncak.
100 meter sebelum tiba di puncak Anjani, Mba
Okti sudah menungguku di sebuah batu besar. Dia duduk sambil terus
menyemangatiku dan yang lain, menungguku dan menenunggu yang lain untuk
bersama-sama menggapai puncak. Beberapa menit kemudian aku pun tiba menghampiri
Mba Okti, sedikit cerita Mba Okti hamper saja turun karena kedinginan karena
terlalu lama terkena dingin, untunglah Mba Okti maish bertahan dengan sabar.
Sambil menunggu Kak Widy, Sue dan Ilham, Aku
dan Mba Okti sesekali memakan cemilan dan minuman. Akh, Indah sekali disini,
pikirku. Beberapa menit berselang, satu persatu mulai datang menghampiri aku
dan Mba Okti. Dan kamipun rehat sebentar menunggu sambil menyemangati ilham
yang masih berjuang di beberapa meter di bawah. “ILHAM, SEMANGAT!! AYO DIKIT
LAGIII~” ucapku dan yang lainnya. Ilham Cuma senyum sambil teriak balik ke
arahku “ NANGIS GAK?” teriaknya. Akupun menggelengkan kepala. Hahahaha -___-.
Beberapa meter ke depan,itu sudah puncak. Setelah istirahat, kamipun beranjak dari tempat duduk batu untuk kembali melangkahkan kaki lagi. Yak, sedikit lagi.
PUCUKKK...PUNCAKKK...3.726 Mdpl!!!
Aku, Sue, Mba Okti dan Kak Widy Berpelukan disaksikan beberapa pasang mata yang mungkin aneh melihat kami. Hehehe...Senang sekali rasanya Team kami bisa sampai puncak semua. Kami Bersyukur sekali.
Setelah itu, aku dan yang lainnya pun di manjakan oleh pemandangan yang luar biasa indah!! LUARRRR BIASA!!! Aku sangat bersuyukur, kala itu langit cerah sekali, awan pun seperti menari menyambut kedatangan kami. Tak hentinya aku melepas senyum bahagia.
![]() |
Hello Segara Anak :) |
Aku dan yang lainnya pun tak membuang waktu lagi untuk bernarsis ria. jeprat! jepret! seakan tak puas untuk melakukan berbagai macam pose saat di foto di atas puncak Anjani.
Cieeeeeeeeeeeee |
Kami Ber Lima ^^ |
Nyari Gosong kan ya kelakuannya -_____- |
Buat Ade Sepupuku, Dara.. |
Narsis lagi! |
Di atas puncak juga sedang ada pemotretan untuk pre wedding calon pengantin *niat bangetnya..hehehe tapi salut sama perjuangan sepasang kekasih itu plus photographer nya yang setia menemani sampai turun ke bawah lagi.
Sekitar 1 jam lebih kami di puncak. Cuaca panas terik. Seakan matahari hanya beberapa meter saja dari pijakan kaki ini. Tapi kami tetap semangat untuk turun ke Plawangan Sembalun dan meneruskan untuk ke Danau Segara Anak.
Langkah kaki yang betanahkan pasir dan kerikil pun kami lalui. Langkah demi langkah kami lewati sampai pada akhirnya aku dan Mba Okti bertemu dengan monyet nakal.
Beberapa menit lagi mungkin kami sudah tiba di tenda, tetapi ternyata ada monyet yang mengawasi aku dan Mba Okti. Mba Okti sudah lari terlebih dulu dan berteriak "Mif, awas ada monyet!" dan ternyata benar, sudah ada monyet yang senyum padaku -__- lalu menghampiriku. Dia ingin merebut tas yang aku bawa. Tapi aku langsung lari mengarah ke Mba Okti. Mba lemes mbaaa...
Sebelum aku memutuskan untuk lari dari kejaran monyet tersebut, aku melihat kebelakang untuk menunggu ilham. Tapi ilham tak nampak juga di belakangku. Ternyata setelah tiba di tenda, ilham bercerita jika daypackku yang dia pakai summit tertinggal di jalur.. hahaha..ada-ada saja.
Tiba di Camp ~
Aku dan yang lainnya sudah tiba di camp, sementara itu ilham belum terlihat penampakannya. Ternyata oh ternyata daypack yang aku ceritakan tadi tertinggal di jalur.
Kamipun segera istirahat walau sejenak sebelum melanjutkan perjalanan turun ke danau segara anak.
Rencananya pukul 15.00 wita, kami serombongan akan turun ke Danau. Perkiraan kami akan tiba di danau sekitar pukul 19.00 atau 20.00 wita. Akan tetapi, melalui jalur yang terjal kami melewati setapak demi setapak langkah kaki ini. Tidak lama dari waktu magrib, kamipun tiba di Pinggiran Danau. Disana sudah ada teman-teman yang lainnya. Ternyata aku, ilham, kak bram dan beberapa temen yang lainnya adalah rombongan terakhir yang tiba.
Kami dan rombongan segera membuka tenda untuk tidur. Cuaca malam itu cukup hangat dibanding malam sebelumnya di Rinjani. Aku, ilham, mba okti, sue dan kak widy seperti biasa tidur di satu tenda. Sambil bersendau gurau kamipun tertidur menikmati malam di Sagara Anak.
Senin, 14 Oktober 2013
Keesokan paginya..
Kami terbangun dan melihat keluar tenda matahari sudah beranjak naik. Aku tidak sabar melihat keindahan Danau yang aku pandangi dari atas Puncak Anjani di malam sebelumnya.
Aku langsung menyusul ilham dan yang lainnya yang sedang asyik memancing di pinggiran danau. Sambil ikut-ikutan memancing aku pun bernarsis ria. yak, foto-foto. Aku berasa ada di Negeri dongeng. Sepi..hanya ada alunan suara air dan beberapa kali teriakan seorang teman yang sedang fokus memancing. Aku duduk di temani khalayan dan pemandangan yang luar biasa indah sekali. Di sebrang sana ada Anak Gunung Rinjani dan tebing-tebing yang indah di sekelilingku.
Setelah puas melihat Danau Sagara anak, aku dan yang lainnya memutuskan untuk mandi di air panas. Kamipun berlima bergegas mempersiapkan pakaian ganti dan peralatan mandi.
Setelah berjalan kaki kurang lebih 15 menit, akhirnya kami memutuskan untuk mandi di sebuah kolam (seperti kubangan) yang airnya lebih hangat di badan. Akh, nikmat sekali pagi itu.. kami mencuci rambut dan badan kami yang sudah beberapa hari kami tidak lakukan. hahaha.
Setelah selesai bebersih badan, aku dan yang lainnya memasak makanan untuk kami. Menu nya kali imi adalah ikan bakar. Ikan yang tadi di pancing oleh beberapa kawan kami. Ikan segar hasil pancingan di Danau Segara Anak, Gunung Rinjani.
Setelah makan, kami mencoba untuk istirahat tidur siang dan menyiapkan mental untuk besok turun ke "peradaban". Katanya, kami harus menaiki tebing terjal kurang lebih sekitar 2 jam. Kami sudah membayangkan bagaimana capeknya besok turun melalui jalur Senaru.
Malam pun tiba, setelah makan malam, kamipun beristirahat dan berencana untuk memulai tracking keesokan harinya pada pukul 05.00 wita. Rencana tinggal rencana, ternyata ada seorang bapak-bapak yang menawarkan untuk menemani rombongan kami turun lewat Jalur Torean. Jalur dimana memang ingin kami lewati sebelumnya tetapi tidak jadi karena teman kak widy yang akan mengantar kami melewati jalur tersebut mengalami kecelakaan.
Akhirnya jam 08.30 kamipun memulai jalan turun. Sempat salah arah walau tak seberapa, akhirnya kami memutar balik melalu jalan yang benar. Ternyata jalur Torean indah sekali, kami menemukan beberapa air terjun, Goa, sumber air panas dan Aliran sungai kali putih yang indah sekali di lihat dari atas kami berdiri. Jalur nya terlihat jelas. Beberapa kali kami berpapasan dengan warga sekitar. Ada rombongan warga sekitar 20-30 orang berjalan menuju danau sagara anak. Beberapa kali aku menanyakan apakah perjalanan kami masih jauh? dan jawabannya selalu membuatku patah hati.."Iya Mbak, masih jauh. Mungkin Mbak akan bertemu malam". Waduh..dalam hatiku..aku paling males jika bertemu malam hari di track. Apalagi jalur ini jarang sekali ada yang melewati kecuali warga sekitar. Karena Torean merupakan jalur warga untuk mengambil air. Iya, banyak sekali sumber mata air yang kami lewati.
Saat itu perutku sudah terasa lapar dan kaki sudah sakit tapi aku sengaja tidak ingin merasakan sakitnya melangkah. Karena jika aku rasakan sakit, akan lebih lama aku akan tiba di basecamp.
Pukul 14.00 wita, jalanku semakin cepat dan meninggalkan ilham, mba okti dan sue di belakang. Mungkin mereka sudah tahu alasan mengapa aku jalan lebih cepat dari mereka. Iya, aku tidak mau bertemu malam selagi aku di track.
Aku berjalan bersama kak widy, uchi, kak jay dan yang lainnya. mungkin jika kakiku bisa bicara saat itu, dia akan minta istirahat sejenak. Tapi, aku terus melangkah sampai tiba akhirnya tiba waktu magrib. Kamipun berhenti sejenak di sekitaran ladang. Aku tidak mau berharap banyak saat itu, aku takut harus melewati jalan yang masih jauh walaupun kami sudah menemukan ladang milik warga.
Setelah beberapa menit kami beranjak dari istirahat kami di waktu magrib, aku dan yang lainnya melanjutkan perjalanan kami lagi. Ternyata tidak sampai 10 menit berjalan yang masih melewati ladang dan jalan sedikit agak besar, kami menemukan gubug warung dan rumah warga. Alhamdulillah Ya Allah, sampai juga di peradaban. hehehe.
Tanpa pikir panjang, aku langsung memesan teh hangat dan makanan yang hanya ada mie rebus. Tak apa, yang penting perut terisi.
Selang 1 Jam, ilham, mba okti dan sue juga tiba disitu. Kami berkumpul kembali. yeaayy!
Sehabis selesai istirahat dan makan, kami di perbolehkan untuk menginap di pelataran saung warga yang biasa di pakai untuk acara adat atau keagamaan. Di dekat sana juga ada Pura untuk sembahyang para umat Hindu. Pelataran saung nya cukup besar, muat buat kami serombongan dan tidak lupa saungnya juga ada fasilitas 6 buah kamar mandi, ya lumayan banget untuk kami yang singgah disana.
Setelah bersih-bersih di kamar mandi, aku, ilham, sue, kak widy, mba okti dan beberapa teman yang lainnya memutuskan untuk tidur. Sedangkan rekan yang lain seperti kak Andre dan beberapa teman yang lain memutuskan bermain kartu. hmmm..
Selasa, 15 Oktober 2013
Pagi hari udara terasa sejuk sekali. Matahari berangsur naik kepermukaan dan menghangatkan badan kami yang malam itu di selimuti sleeping bag.
Setelah badan merasa agak hangat aku pun bergegas mandi dan packing untuk melanjutkan perjalanan kami menuju Kota Mataram. Dari basecamp Pegadungan/Torean, kami menggunakan jasa ojek motor yang ditawarkan warga setempat. Kami diantar sampai jalan raya agar supir yang menjemput kami dan akan mengantar ke Mataram lebih mudah menemukan kami.
Cuaca sangat panas sekali. Jalur nya pun sangat tidak bagus dilalui untuk sepeda motor. wah, klo aku ga pegangan ke jok adek ojeknya bisa mental mungkin. hehe. Kebetulan aku di bonceng oleh anak muda belasan tahun. Di perjalanan dia bercerita tentang kondisi daerah sekitar yang masih sangat minim perhatian dari pemerintah daerah maupun pusat. Salah satunya listrik belum masuk ke Desa yang Mayoritas penduduknya yang masih asli Pulau Lombok itu. Ada juga "curhatan" si adik ini yang sudah tidak mempunyai keluarga utuh. Ayah dan ibunya berpisah dan dia tinggal bersama neneknya dan banyak cerita miris yang sebenarnya gak ingin aku dengar karena bikin hati teriris-iris. hehe..but, it's ok.. sekarang si adik ini sudah besar, dia sudah bisa mencari nafkah sendiri dan membantu kehidupan sang nenek :)
Perjalanan menggunakan motor ini rasanya lama sekali. Kurang lebih satu jam di jalanan yang tidak macet, jalannya tidak ada macet dan sangat berdebu ini. Aku berpikir pantaslah tarif yang di pasang sebesar Rp. 40.000 ini, jarak dan medannya luar biasa.
Tak lama kamipun tiba di jalan raya. Disana kami menunggu supir yang akan mengantar rombongan ke Mataram. Di Mataram sendiri aku, ilham dan mba okti menyempatkan waktu untuk bertemu Irfan sahabat kami di Ilalang yang sedang melaksanakan tugasnya di sini.
Setelah di drop di sebuah toko cinderamata dan mengucapkan salam perpisahan kepada rombongan yang lain, kami pun melanjutkan perjalanan menggunakan taksi. Kami menuju salah satu Mall di Mataram. Ternyata irfan menjemput kami bersama istrinya. Dan kami di bawa ke sebuah restaurant yang menu andalannya adalah ayam taliwang.. Huaaa..makasih banyak irfan dan Ika..
Setelah kangen-kangen sama irfan, kamipun melanjutkan perjalanan ke airport. Alhamdulillah di anter sama irfan sampai airport hahaha... tapi kali ini kami ga di temani oleh istrinya karena istrinya ada praktek di jam kami pulang.
Luar biasa perjalanan kali ini menurutku. Sebuah perjuangan mental (lagi) yang aku dapatkan. Dimana aku harus belajar menahan lelah bercampur emosi yang turun naik tapi alhamdulillah masih bisa terkontrol olehku ^^
Sampai di Bandara rasa nya belum rela melepas Irfan pergi (*ini ilham), masih banyak rasa kerinduan yang melekat di hatinya (ilham) #halah :))
Bye Irfan, Bye Lombok, Bye Rinjani...
Terima kasih Ya Allah buat semuanya.. Diberi Rezeki yang cukup, kesehatan yang baik, cuaca yang cerah, Puncak Anjani-Mu yang luar biasa indah dan kenangan yang takkan terlupakan dalam hidupku.
Terima kasih Keluargaku yang selalu menungguku pulang ke Rumah tanpa membuat hatiku resah di setiap perjalananku.
Terima kasih teman-teman atas doa kalian semua, Akhirnya 3.726 Mdpl aku gapai dalam langkahku :')
Sebelum aku memutuskan untuk lari dari kejaran monyet tersebut, aku melihat kebelakang untuk menunggu ilham. Tapi ilham tak nampak juga di belakangku. Ternyata setelah tiba di tenda, ilham bercerita jika daypackku yang dia pakai summit tertinggal di jalur.. hahaha..ada-ada saja.
Tiba di Camp ~
Aku dan yang lainnya sudah tiba di camp, sementara itu ilham belum terlihat penampakannya. Ternyata oh ternyata daypack yang aku ceritakan tadi tertinggal di jalur.
Kamipun segera istirahat walau sejenak sebelum melanjutkan perjalanan turun ke danau segara anak.
Rencananya pukul 15.00 wita, kami serombongan akan turun ke Danau. Perkiraan kami akan tiba di danau sekitar pukul 19.00 atau 20.00 wita. Akan tetapi, melalui jalur yang terjal kami melewati setapak demi setapak langkah kaki ini. Tidak lama dari waktu magrib, kamipun tiba di Pinggiran Danau. Disana sudah ada teman-teman yang lainnya. Ternyata aku, ilham, kak bram dan beberapa temen yang lainnya adalah rombongan terakhir yang tiba.
Kami dan rombongan segera membuka tenda untuk tidur. Cuaca malam itu cukup hangat dibanding malam sebelumnya di Rinjani. Aku, ilham, mba okti, sue dan kak widy seperti biasa tidur di satu tenda. Sambil bersendau gurau kamipun tertidur menikmati malam di Sagara Anak.
Senin, 14 Oktober 2013
Keesokan paginya..
Kami terbangun dan melihat keluar tenda matahari sudah beranjak naik. Aku tidak sabar melihat keindahan Danau yang aku pandangi dari atas Puncak Anjani di malam sebelumnya.
Aku langsung menyusul ilham dan yang lainnya yang sedang asyik memancing di pinggiran danau. Sambil ikut-ikutan memancing aku pun bernarsis ria. yak, foto-foto. Aku berasa ada di Negeri dongeng. Sepi..hanya ada alunan suara air dan beberapa kali teriakan seorang teman yang sedang fokus memancing. Aku duduk di temani khalayan dan pemandangan yang luar biasa indah sekali. Di sebrang sana ada Anak Gunung Rinjani dan tebing-tebing yang indah di sekelilingku.
Duduk di sudut Danau |
![]() |
:D |
![]() |
sue, mifta, mba okti |
Setelah puas melihat Danau Sagara anak, aku dan yang lainnya memutuskan untuk mandi di air panas. Kamipun berlima bergegas mempersiapkan pakaian ganti dan peralatan mandi.
Setelah berjalan kaki kurang lebih 15 menit, akhirnya kami memutuskan untuk mandi di sebuah kolam (seperti kubangan) yang airnya lebih hangat di badan. Akh, nikmat sekali pagi itu.. kami mencuci rambut dan badan kami yang sudah beberapa hari kami tidak lakukan. hahaha.
![]() |
:')) |
Setelah selesai bebersih badan, aku dan yang lainnya memasak makanan untuk kami. Menu nya kali imi adalah ikan bakar. Ikan yang tadi di pancing oleh beberapa kawan kami. Ikan segar hasil pancingan di Danau Segara Anak, Gunung Rinjani.
Setelah makan, kami mencoba untuk istirahat tidur siang dan menyiapkan mental untuk besok turun ke "peradaban". Katanya, kami harus menaiki tebing terjal kurang lebih sekitar 2 jam. Kami sudah membayangkan bagaimana capeknya besok turun melalui jalur Senaru.
Malam pun tiba, setelah makan malam, kamipun beristirahat dan berencana untuk memulai tracking keesokan harinya pada pukul 05.00 wita. Rencana tinggal rencana, ternyata ada seorang bapak-bapak yang menawarkan untuk menemani rombongan kami turun lewat Jalur Torean. Jalur dimana memang ingin kami lewati sebelumnya tetapi tidak jadi karena teman kak widy yang akan mengantar kami melewati jalur tersebut mengalami kecelakaan.
Akhirnya jam 08.30 kamipun memulai jalan turun. Sempat salah arah walau tak seberapa, akhirnya kami memutar balik melalu jalan yang benar. Ternyata jalur Torean indah sekali, kami menemukan beberapa air terjun, Goa, sumber air panas dan Aliran sungai kali putih yang indah sekali di lihat dari atas kami berdiri. Jalur nya terlihat jelas. Beberapa kali kami berpapasan dengan warga sekitar. Ada rombongan warga sekitar 20-30 orang berjalan menuju danau sagara anak. Beberapa kali aku menanyakan apakah perjalanan kami masih jauh? dan jawabannya selalu membuatku patah hati.."Iya Mbak, masih jauh. Mungkin Mbak akan bertemu malam". Waduh..dalam hatiku..aku paling males jika bertemu malam hari di track. Apalagi jalur ini jarang sekali ada yang melewati kecuali warga sekitar. Karena Torean merupakan jalur warga untuk mengambil air. Iya, banyak sekali sumber mata air yang kami lewati.
Saat itu perutku sudah terasa lapar dan kaki sudah sakit tapi aku sengaja tidak ingin merasakan sakitnya melangkah. Karena jika aku rasakan sakit, akan lebih lama aku akan tiba di basecamp.
Pukul 14.00 wita, jalanku semakin cepat dan meninggalkan ilham, mba okti dan sue di belakang. Mungkin mereka sudah tahu alasan mengapa aku jalan lebih cepat dari mereka. Iya, aku tidak mau bertemu malam selagi aku di track.
Aku berjalan bersama kak widy, uchi, kak jay dan yang lainnya. mungkin jika kakiku bisa bicara saat itu, dia akan minta istirahat sejenak. Tapi, aku terus melangkah sampai tiba akhirnya tiba waktu magrib. Kamipun berhenti sejenak di sekitaran ladang. Aku tidak mau berharap banyak saat itu, aku takut harus melewati jalan yang masih jauh walaupun kami sudah menemukan ladang milik warga.
Sungai Kaliputih |
Setelah beberapa menit kami beranjak dari istirahat kami di waktu magrib, aku dan yang lainnya melanjutkan perjalanan kami lagi. Ternyata tidak sampai 10 menit berjalan yang masih melewati ladang dan jalan sedikit agak besar, kami menemukan gubug warung dan rumah warga. Alhamdulillah Ya Allah, sampai juga di peradaban. hehehe.
Tanpa pikir panjang, aku langsung memesan teh hangat dan makanan yang hanya ada mie rebus. Tak apa, yang penting perut terisi.
Selang 1 Jam, ilham, mba okti dan sue juga tiba disitu. Kami berkumpul kembali. yeaayy!
Sehabis selesai istirahat dan makan, kami di perbolehkan untuk menginap di pelataran saung warga yang biasa di pakai untuk acara adat atau keagamaan. Di dekat sana juga ada Pura untuk sembahyang para umat Hindu. Pelataran saung nya cukup besar, muat buat kami serombongan dan tidak lupa saungnya juga ada fasilitas 6 buah kamar mandi, ya lumayan banget untuk kami yang singgah disana.
Setelah bersih-bersih di kamar mandi, aku, ilham, sue, kak widy, mba okti dan beberapa teman yang lainnya memutuskan untuk tidur. Sedangkan rekan yang lain seperti kak Andre dan beberapa teman yang lain memutuskan bermain kartu. hmmm..
Selasa, 15 Oktober 2013
Pagi hari udara terasa sejuk sekali. Matahari berangsur naik kepermukaan dan menghangatkan badan kami yang malam itu di selimuti sleeping bag.
Setelah badan merasa agak hangat aku pun bergegas mandi dan packing untuk melanjutkan perjalanan kami menuju Kota Mataram. Dari basecamp Pegadungan/Torean, kami menggunakan jasa ojek motor yang ditawarkan warga setempat. Kami diantar sampai jalan raya agar supir yang menjemput kami dan akan mengantar ke Mataram lebih mudah menemukan kami.
Cuaca sangat panas sekali. Jalur nya pun sangat tidak bagus dilalui untuk sepeda motor. wah, klo aku ga pegangan ke jok adek ojeknya bisa mental mungkin. hehe. Kebetulan aku di bonceng oleh anak muda belasan tahun. Di perjalanan dia bercerita tentang kondisi daerah sekitar yang masih sangat minim perhatian dari pemerintah daerah maupun pusat. Salah satunya listrik belum masuk ke Desa yang Mayoritas penduduknya yang masih asli Pulau Lombok itu. Ada juga "curhatan" si adik ini yang sudah tidak mempunyai keluarga utuh. Ayah dan ibunya berpisah dan dia tinggal bersama neneknya dan banyak cerita miris yang sebenarnya gak ingin aku dengar karena bikin hati teriris-iris. hehe..but, it's ok.. sekarang si adik ini sudah besar, dia sudah bisa mencari nafkah sendiri dan membantu kehidupan sang nenek :)
Perjalanan menggunakan motor ini rasanya lama sekali. Kurang lebih satu jam di jalanan yang tidak macet, jalannya tidak ada macet dan sangat berdebu ini. Aku berpikir pantaslah tarif yang di pasang sebesar Rp. 40.000 ini, jarak dan medannya luar biasa.
Tak lama kamipun tiba di jalan raya. Disana kami menunggu supir yang akan mengantar rombongan ke Mataram. Di Mataram sendiri aku, ilham dan mba okti menyempatkan waktu untuk bertemu Irfan sahabat kami di Ilalang yang sedang melaksanakan tugasnya di sini.
Elf yang menjemput kami, namanya juga Rinjani :) |
Setelah di drop di sebuah toko cinderamata dan mengucapkan salam perpisahan kepada rombongan yang lain, kami pun melanjutkan perjalanan menggunakan taksi. Kami menuju salah satu Mall di Mataram. Ternyata irfan menjemput kami bersama istrinya. Dan kami di bawa ke sebuah restaurant yang menu andalannya adalah ayam taliwang.. Huaaa..makasih banyak irfan dan Ika..
Setelah kangen-kangen sama irfan, kamipun melanjutkan perjalanan ke airport. Alhamdulillah di anter sama irfan sampai airport hahaha... tapi kali ini kami ga di temani oleh istrinya karena istrinya ada praktek di jam kami pulang.
Luar biasa perjalanan kali ini menurutku. Sebuah perjuangan mental (lagi) yang aku dapatkan. Dimana aku harus belajar menahan lelah bercampur emosi yang turun naik tapi alhamdulillah masih bisa terkontrol olehku ^^
Sampai di Bandara rasa nya belum rela melepas Irfan pergi (*ini ilham), masih banyak rasa kerinduan yang melekat di hatinya (ilham) #halah :))
Narsis dulu sebelum pulang |
Bye Irfan, Bye Lombok, Bye Rinjani...
Terima kasih Ya Allah buat semuanya.. Diberi Rezeki yang cukup, kesehatan yang baik, cuaca yang cerah, Puncak Anjani-Mu yang luar biasa indah dan kenangan yang takkan terlupakan dalam hidupku.
Terima kasih Keluargaku yang selalu menungguku pulang ke Rumah tanpa membuat hatiku resah di setiap perjalananku.
Terima kasih teman-teman atas doa kalian semua, Akhirnya 3.726 Mdpl aku gapai dalam langkahku :')
1 comment:
emng sebgs itu ya susu pediasure mom
Post a Comment