Jumat, 11 Oktober 2013
Matahari berangsur naik ke permukaan dan
menyinari langit pagi itu. Aku dan rombongan masih bersiap-siap untuk memulai
pendakian kami. Setelah bersih-bersih di toilet base camp, kami pun segera
keluar mencari sarapan. kami berjalan menuju tempat penjual makanan. Akhirnya
kami berhenti di sebuah warung sederhana dan memakan soto ibu-ibu penjual di
Desa Sembalun.
Setelah makan dan meminum teh manis hangat,
kamipun kembali ke basecamp untuk memulai pendaftaran pendakian. Saat itu aku
lupa membawa KTP. KTP yang aku bawa aku titipkan di supir yang semalam
menjemput kami, termasuk KTP Ilham dan Mba Okti. Hahaha. Bodoh nya aku. Tapi
setelah Ka Widy bernegoisasi dengan "yang punya base camp", mereka
pun mengijinkan kami tetap melakukan pendakian. Karena lebih baik pahit tapi
jujur daripada bohong akan fatal di belakangnya. Yak mungkin kira-kira seperti
itu.
Saat Registrasi di Basecamp Sembalun |
Setelah Aku, Ka Widy yang ditemani oleh ilham
melakukan registrasi di Basecamp sembalun, Kami akhirnya berkumpul dan berdoa
untuk memulai pendakian kami di Gunung Rinjani. Pendakian pun dimulai. Saat itu aku heran, kenapa
ada mobil pick up menjemput sebagian dari pendaki yang akan naik ke Rinjani?
disana ilham menjelaskan bahwa kita sebenarnya bisa menuju Pos 2 menggunakan
Mobil/ojek motor. dan akupun bertanya-tanya dalam hati, " terus mengapa
kita tidak melakukan hal seperti mereka?" dan sebelum aku mengeluarkan
statement tersebut ke ilham, ilham menjelaskan yang intinya bahwa di Rinjani
bisa "enak" jika kita membawa uang yang banyak. Oh, akupun paham.
Full Team (minus 1 si Bule) |
Kamipun melangkah menuju pos 1 bersama-sama. Aku
dan ke 16 orang lainnya rombongan kami berjalan pelan-pelan dan saling susul
menyusul. Ada yang istirahat, ada yang sedang menunggu temannya. Aku
terus berjalan, yang aku ingat saat itu jarak langkah aku, ilham dan mba okti
tidak begitu jauh. Kami saling mengawasi agar tidak ada yang tertinggal.
Ditengah perjalanan akupun kehilangan jejak
teman-teman yang ada di depanku sedangkan dibelakangku juga tidak ada orang,
seingatku dibelakang ada ilham. akhirnya sambil mendengarkan musik, akupun
menunggu ilham datang. setelah ilham datang aku melanjutkan perjalanan menuju
pos 1.
Tak berapa lama, tibalah kami di pos 1. Disana
sudah banyak teman-teman kami kami yang beristirahat. sekitar 30 menit kami
berhenti sejenak disana dan hampir saja aku ketiduran karena cuaca yang
mendukung untuk memejamkan mataku walau sejenak. Ilham pun menginstruksikan agar
aku melanjutkan perjalanan yang masih panjang itu.
Kami di Pos 1 Via Sembalun |
Sambil menikmati cuaca yang super panas dengan
sengatan sinar matahari yang sangat dekat dengan kami, kami melangkah menuju
pos 2 gunung rinjani. selama perjalanan kami banyak bertemu turis asing yang di
dampingi oleh porter. sambil melihat bawaan sang porter yang super banyak yang
didalamnya terdapat nanas segar yang siap mereka santap setelah sampai di atas.
Sekitar pukul 12.00 wita kamipun tiba di pos 2.
Disana ternyata tempat istirahat bagi para turis. biasanya disana para porter
memasak makanan untuk para turis yang akan makan siang. Banyak para
"bule" yang sedang asyik ngobrol dengan sesama bule juga. mereka
beristirahat sambil menyantap hidangan yang porter masak untuk mereka.
Apa kabar rombongan kami? Yak, kamipun istirahat
sejenak di pos 2. Tapi bedanya kami tidak memasak atau makan siang disana.
Hanya cemilan berenergi yang kami santap untuk menu makan siang kami. sambil
menunggu rombongan belakang kelompok kami, kamipun bersantai sejenak menikmati
pos 2 gunung rinjani.
Masih di Pos 2, aku pun tak sengaja menyapa
porter yang sedang masak di hadapanku. Sambil bertanya "baik-baik",
akupun bertanya seperti ini : " Pak, apa makanan yang bapak masak bisa
kami beli? :D dan bapak porter menjawab, " gak usah beli, ini saya kasih
saja, ada piring mbaknya?" dan akupun menjawab : "Ada pak, ADA!dengan
semangatnya. Akhirnya kamipun makan-makan. Hahaha. Selain makanan, pak porter
yang baik hati itu menawarkan air. Aku dan teman-teman dengan senang hati
menerimanya. Makasi Pak porter, semoga rezekimu semakin banyak. Amin.
Setelah hampir 1 jam berlalu, dan rombongan
terakhir belum juga menampakan dirinya, akhirnya kami memutuskan untuk
melanjutkan perjalanan. Masih dengan cuaca yang panas di hamparan padang
savana. kami berjalan sambil bercanda tawa. di tengah perjalanan menuju pos 3,
aku dan Sue teman kami yang datang dari Malaysia tertinggal di belakang. memang
saat itu tiba-tiba cuaca menjadi mendung dan angin kencang sekali. Aku dan Sue
memutuskan duduk di bawah pohon sambil minum nutrisari dam memakan biskuit
sambil beristirahat sejenak sambil menunggu angin yang berhembus kencang sekali
itu berhenti.
Setelah cuaca semakin membaik, aku dan sue
melanjutkan lagi perjalanan kami, ternyata diatas sana ada ilham, ka widy dan
mba okti yang sedang menunggu kami. di tengah perjalanan tadi kami juga melihat
ada seseorang yang di gotong dengan tandu oleh beberapa porter menuju ke bawah.
Karena saat itu aku kepo dengan apa yang terjadi, bertanyalah aku kepada
seseorang yang mendampingi orang tersebut turun, ternyata yang di tandu
tersebut adalah seorang porter yang jatuh dan luka di bagian matanya.
Setelah beberapa menit menuju keatas, aku melihat
yang lainnya sedang menunggu aku dan sue. Ternyata mereka juga bertemu dengan
badai. Setelah istirahat (lagi) kamipun melanjutkan langkah perjalanan kami ke
pos 3. Pos dimana kami akan open camp sebelum melanjutkan perjalanan ke
Pelawangan Sembalun.
Diatas sini sudah ada ilham dll. |
Langkah demi langkah kami berjalan beriringan
menuju Pos 3. Tapi sebelum pos 3, ada pos 3 bayangan. Beristirahatlah kami
sejenak sambil menunggu teman-teman yang lainnya yang masih di belakang.
Infonya, di Pos 3 bayangan ada sumber mata air yang bisa kami pakai untuk
memasak.
Sekiranya sudah hampir 30 menit berlalu sambil memakan cemilan dan mengobrol dengan pendaki lain di Pos 3 Bayangan, aku, kak Jay dan Kak Widy pun berjalan kembali menuju ke Pos 3. Rencananya kami akan Open Camp disana.
Tidak sampai 30 menit berjalan, kamipun sudah menemukan Pos 3, aku dan yang lainnya langsung semangat untuk beristirahat. sambil menunggu teman-teman yang lainnya.
Satu persatu kelompok rombongan kamipun datang, dan aku meminta ilham agar langsung mendirikan tenda. selagi para lelaki mendirikan tenda, kamipun para wanita sibuk menyiapkan makanan untuk makan malam kami.
Penampakan tenda kami di Pos 3 |
Kami mendirikan 4 tenda, aku, ilham, mba okti dan Sue di dalam satu tenda. Aku memang dari Jakarta meminta agar aku satu tenda dengan ilham karena alasan tertentu. Berhubung aku sedang mensturasi saat itu, jadi aku minta ilham jagain 24 jam! hahaha lebay ya? iya.
lanjut ~
Setelah makan malam dan bersih-bersih, akupun dan yang lainnya masuk tenda untuk istirahat agar keesokan harinya badan kembali segar. karena perjalanan keesokan harinya masih cukup panjang.
Sabtu, 12 Oktober 2013
Pagi itu cuaca masih dingin, aku dan yang lainnya masih ingin bermalas-malasan untuk keluar tenda. Tapi cuaca pagi itu sangat cerah, setelah beberes dan masak untuk makan pagi kami, kamipun bersiap untuk meneruskan perjalanan kami yang rencananya kami akan open camp di Plawangan Sembalun. Ada yang sibuk packing, ada yang sedang mengambil air, ada yang sedang ngemil, ada juga yang bengang bengong santai sambil menunggu semua nya siap.
Sambil nunggu yang lain sambil pijet-pijetan :D |
Karena masih ada yang belum siap dan aku dan beberapa teman yang lainnya, aku, kak widy, mba okti, kak jay, sue dan ilham berangkat lebih dulu, kamipun berpisah-pisah di track. Aku, kak jay dan kak widy berjalan lebih dahulu sedangkan ilham, mba okti dan sue di belakang. Di track-pun kami susul menyusul bergantian.
Tak berapa lama akupun melihat rombongan kami sedang beristirahat. Sepertinya itu camping ground Pos 3 (dalam hatiku). Tapi setelah dijalan ngobrol sama ilham, ilham bilang itu bukan camp ground nya. camp groundnya masih jauh. Ok. Ternyata yang ilham bilang bohong supaya aku lebih cepat sampai mungkin.
Akupun terus berjalan sambil berpikir "kira-kira sampe jam berapa ya di Pelawangan Sembalun?" karena banyak pendaki yang bilang untuk melewati bukit penyesalan itu sangat jauh dan lama, sampai-sampai ada blog yang aku baca mereka jadi menyesal berkunjung ke Rinjani. Baiklah, aku hanya berpikir positif saja saat itu. Aku terus berjalan dan berjalan.
Tanpa sadar aku meninggalkan ilham, sue dan kak widy jauh di belakang, sedangkan aku dan mba okti di depan. Saat puncak sembalun hampir kelihatan aku mulai bertanya kepada seorang porter, "Pak, masih jauh kan Plawangan Sembalunnya?" dan di jawab : "Enggak kok mba, itu sudah kelihatan puncaknya". Setelah aku lihat keatas ternyata Mba Okti sudah memanggil-manggil namaku dan terus menyemangatiku. Akupun memberi kode ke Mba okti bahwa aku akan berhenti sebentar di tanah yang aku pijak itu. Disana aku duduk di atas batu sambil menyalakan ponselku dan setelah aku cek ternyata ada signal yang masuk. Akupun iseng mengirimkan gambar ke Group WhatsApp Ilalang. hehehe.
Kurang lebih 30 menit aku duduk sendiri sambil menikmati alam rinjani dan melihat turis-turis asing bersama porter yang mereka bawa lalu lalang di hadapanku. Setelah hawa dingin sudah menyapaku, akupun bergegas jalan menuju arah puncak Sembalun. Disana sudah menunggu Mba Okti dan para bule-bule yang menunggu aku (laahhh)..
Sambil menunggu ilham dan yang lainnya datang, akupun istirahat (lagi). Sambil makan cemilan yang aku bawa, akupun berbagi air dan makanan bersama mba okti. Tidak lama kemudian satu persatu teman-teman kamipun datang. Saatnya Foto-foto ^^
Sue, Mba Okti, Kak Widy, Aku dan Ilham |
Dari sana kami pun bisa melihat indahnya Danau Segara Anak yang bersembunyi di balik kabut dan awan-awan yang cantik. Disana pula aku bisa melihat lebih dekat puncak Rinjani yang akan aku datangi keesokan harinya. Disana aku terus memandang dan berdoa, semoga Langkahku di permudah oleh Tuhan, semoga tidak ada hambatan dan selalu dilancarkan sampai aku dan teman-temanku kembali sampai di rumah.
Aku dan Rinjani :) |
Aku, Sue, Kak Widy dan Mba Okti |
Setelah puas foto-foto dan beristirahat, kamipun satu persatu berjalan kembali menuju camping ground plawangan sembalun. Yak, sekitar 10 menit akupun berjalan kembali. ternyata masih lumayan jauh ya. tapi tidak menjadi masalah yang berarti secara aku sangat semangat untuk cepat-cepat sampai di tenda.
Setelah mencari-cari tenda kelompok ada dimana, akhirnya ketemu juga dan disana belum ada ilham, sue, mba okti, kak widy juga. hanya ada kak bram dan rombongannya yang sedang sibuk mendirikan tenda.
Tidak lama kemudian, ilham dll pun datang dan ilham segera mendirikan tenda yang di bantu oleh mba okti. Dimana aku? aku, kak widy dan sue sibuk foto-foto sunset. Hahaha.
Sunset di Plawangan Sembalun |
Setelah tenda siap, kamipun bergegas masuk dan membereskan barang-barang kami, sedangkan ilham mengambil air untuk summit nanti malam. Aku, sue, mba okti dan kak widy kelaparan. ingin masak tapi sudah kecapean. Tapi ada cerita lucu disini. Ada seorang porter yang terus menawarkan makanan kepada Sue. Tadinya Sue menolak karena merasa tidak enak. tapi setelah melihat kondisi teman-temannya kelaparan sue pun akhirnya mau menerima makanan masakan porter yang baik hati itu. sayangnya porternya ternyata modus dengan sue. hahaha..tapi kami bisa lumayan makan enak dan kenyang. makan dengan sayur sop dan lauk pauk lainnya yang lumayan enak dan bergizi. Aku dan yang lainnya tidak lupa menyisihkan untuk ilham yang sedang mengambil air.
enyak-enyak :D |
Sebelum ilham datang, porter nya terus ngajak ngobrol kami yang notabene para cewek-cewek. di dalam tenda pula. kamipun iya-iya aja karena gak enak dia sudah memberikan banyak makanan dan teh hangat. setelah ngobrol sebentar dan dia pun "diusir" oleh kami. karena ilham mau ganti baju dan kita mau tidur buat persiapan summit nanti malam.
Kami pun melakukan persiapan untuk summit, seperti alat-alat dan perlengkapan yang akan kami bawa. Setelah kami rapi mau tidur dan ilham meminta izin ke Kak Bram untuk tidur lebih dahulu karena lelah, kamipun tidur dan memasang alarm sekitar pukul 12.00 wita. tapi sebelumnya . Tapi apa daya, setelah mba okti membangunkan kami untuk summit, kami (ilham) yang menjawab "satu jam lagi ya mbak?" | Dan mba okti-pun meng-iya-kan nya. hahaha. tidurlah kami satu jam lagi dan dibangunkan sekitar pukul 01.00 wita dini hari. Persiapan summit pun kami lakukan.
Bersambung~