Wednesday, 26 February 2014

Save Muara Gembong #SaveMugo


#SaveMugo #SaveMugo #SaveMugo

Apa itu #SaveMugo??

Sedikit penjelasan singkat tentang Muara Gembong..

Cekidot...

Muara Gembong adalah satu kecamatan di Kabupaten Bekasi yang terhimpit oleh daerah Jakarta Utara dan Karawang. Perjalanan dari Kota Bekasi menuju Muara Gembong menempuh perjalanan sekitar 2 jam dan  terletak sekitar 64 km dari pusat Kota Bekasi. 

Kenapa Muara Gembong?

Lokasi daerahnya yang memprihatinkan karena sering dilanda banjir akibat Mangrove disana sudah semakin sedikit karena kesadaran masyarakatnya yang kurang pengetahuan apa fungsi dari tanaman mangrove itu sendiri. 

Disana, jika musim kemarau, air rob datang dari laut dan membanjiri rumah-rumah warga, akibat rusaknya hutan mangrove di sepanjang pesisir akibat terus di tebang, baik oleh perorangan maupun perusahaan atas kepentingannya masing-masing, sedangkan jika musim penghujan datang, Desa yang di apit oleh aliran sungai ini kelimpahan air sungai yang mengakibatkan Desa Muara Gembong lagi-lagi harus kena imbasnya.
Jika musim kemarau, air rob datang dari laut akibat rusaknya hutan mangrove di sepanjang pesisir akibat terus di balak, baik oleh perorangan maupun korporasi - See more at: http://www.beritanda.com/nasional/bencana/18089-proyek-migas-dan-bbws-penyebab-banjir-di-muaragembong.html#sthash.RvhNGK1l.dpuf
Jika musim kemarau, air rob datang dari laut akibat rusaknya hutan mangrove di sepanjang pesisir akibat terus di balak, baik oleh perorangan maupun korporasi - See more at: http://www.beritanda.com/nasional/bencana/18089-proyek-migas-dan-bbws-penyebab-banjir-di-muaragembong.html#sthash.RvhNGK1l.dpuf

#SaveMugo atau Save Muara Gembong adalah satu kegiatan sosial dari Komunitas Bekasi Green Attack yang peduli akan keselamatan lingkungan hidup jangka panjang. Di kegiatan ini, Bekasi Green Attack menggandeng Komunitas Bekasi Summiter yaitu Komunitas Pendaki Gunung di Bekasi untuk bergabung menyelamatkan Desa yang hampir tenggelam ini.
Disini Teman-teman dari Bekasi Summiter membuat program untuk mengajar sekaligus menghibur anak-anak tingkat Sekolah Dasar di Desa Muara Gembong ini. Program yang bagus tersebut bernama TALAGO. TALAGO kepanjangan dari Taman Belajar Muara Gembong yang di agendakan setiap 1 bulan sekali untuk mengajak belajar adik-adik di SDN 04 Pantai Bahagia Kec. Muara Gembong.

Untuk menuju kawasan desa Muara Gembong, Khususnya SDN 04 Pantai Bahagia Kec. Muara Gembong ini kita memerlukan transportasi kapal kayu nelayan. Sebenarnya bisa menggunakan sepeda motor atau sejenisnya, akan tetapi, karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan karena musim penghujan, oleh sebab itu para Volenteer menggunakan jasa kapal nelayan untuk sampai ke desa tersebut.

Aku sendiri baru pertama kali ikut ke daerah ini, ikut mengamati daerah sekitar. Di perjalanan yang kami lalui, kami menemukan hamparan pantai Mangrove yang jumlahnya tidak sebanyak beberapa tahun yang lalu. Sudah jelas sekali Muara Gembong ini perlu bantuan untuk menyelamatkan desa ini dari abrasi agar terjaganya daratan dan terciptanya kenyamanan bagi warga setempat.
Menurut warga sekitar, kerusakan kawasan desanya juga menjadi tanggung jawab salah satu perusahaan milik negara yang menjadikan kawasan pantai tersebut menjadi area langganan banjir.

Oiya, Selain itu, di Muara Gembong itu sendiri terdapat habitat Lutung jawa. Dimana Lutung Jawa itu sendiri sudah hampir punah keberadaannya. Miris sekali mendengarnya. Maka dari itu mari kita bersama-sama lestarikan bumi kita ini. Save Mugo Save Earth !!

Sedikit Dokumentasi :

Taman Belajar Muara Gembong #EdisiKaos
 
Salah satu Kegiatan TALAGO
Kegiatan TALAGO

Narsis dulu di kapal


Para Volenteer dari Komunitas Bekasi Summiter

Diperlukan kesadaran di mulai dari diri sendiri dahulu untuk menjaga bumi kita ini. Mari jaga lingkungan sekitar kita untuk kelangsungan hidup jangka panjang. Untuk kehidupan anak cucu kita kelak. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga? #SaveMugo #SaveEarth.

Monday, 17 February 2014

Do'a untuk Dian dan Pasangan :)


Jodoh emang susah di tebak ya? dengan siapa dan cara di pertemukannya bagaimana ? Semesta yang keren..


Ini sedikit cerita sedikit seorang sahabatku..sahabat yang setia menemaniku saat aku senang maupun saat aku sakit (hati) kala itu. Hahaha.

Di hari pernikahannya kemarin, tanggal 13 Februari 2014 yang dilaksanakan di Masjid Al Bina, Senayan - Jakarta. Aku, Nina dan Imel menemani Sang Pengantin mengucap janji kepada Yang Maha Kuasa di hadapan Wali Nikah dan rekan terdekat mereka, Dian & Ferry.

Satu sahabat yang ku sayang akhirnya melepas masa lajangnya dengan pria yang menjadi pilihan hatinya, Ferry. Bang Ferry yang ku kenal dekat dari beberapa tahun terakhir ini, menurutku pas dengan sahabatku Dian yang  manja dan kekolokan..hehehe..

Dian Sayang,

Kalau nanti tidur sama si abang jangan di iket kakinya ya :')
Jangan kabur-kaburan kalau lagi marahan ya :')
Jangan suka ngu*il sembarangan lagi ya :')
Jangan lupain kenangan di Bandung kita ya :')
Jangan lupain hal-hal bodoh yang pernah kita lakuin bareng-bareng sama eja, ndut dan yola ya :')
Kita semua sayang sama kamu :*

Sekali lagi,

Purnama tersenyum ramah, Bintang pun tak mau mengalah, Mengiringi do'aku yang indah, Untuk kalian yang baru menikah, Semoga terbentuk keluarga sakinah, mawaddah, warrohmah serta mendapatkan keturunan yang sholeh serta sholeha, diberikan rejeki yang berkah dan melimpah, serta selalu didalam lindungan serta kasih sayang Allah SWT…Aamiin..

With Love,

Mifta


 Sedikit Dokumentasi diambel dari hp ku :

Akad Nikah

Narsis dulu sebelum nerima banyak tamu :D

Menuju Pelaminan :')
Thanks banget ya di untuk hand bouquet nya :')

Friday, 7 February 2014

SRAU BEACH Yang Memikat~

Pernah dengar Daerah yang namanya Pacitan?

terbesit nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang terlintas.

yak.. Daerah itu memang daerah tempat lahir Presiden Indonesia ke 6 itu..

Pacitan adalah salah satu kabupaten terluar Jawa Timur. Disana ternyata menyimpan pesona alam yang luar biasa yaitu Pantai Srau yang terletak di Dusun Srau, Desa Candi, Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

Berhubung seorang kawan mengajak main ke Solo yang kebetulan Komunitas Backpacker Solo alias BPI Solo akan melaksanakan bersih pantai di Pantai Srau, maka saya dan beberapa teman saya juga ikut serta.

Naik Kereta Progo dari Stasiun Pasar Senen. Pukul  20.00 wib kami sudah berkumpul di stasiun untuk keberangkatan pukul 22.00.

Tujuan kami ke Jogya untuk sekedar membeli oleh-oleh, lalu di lanjutkan ke Solo menggunakan Kereta Pramek.

Tiba di Solo kami sudah di jemput oleh sahabat kami di Solo dan menginap di Rumah Sahabat kami, Tore.

Disana kami melakukan persiapan untuk berangkat besok pagi menggunakan sepeda motor.

Perjalanan kurang lebih 3-4 Jam dari Solo ke Pacitan. Sebelum tiba di Srau dan open camp disana, kami mampir ke sebuah pantai yang juga berdekatan dengan Srau, yaitu pantai Watu Bolong. Disana masih banyak karang besar. Pasir pantainya pun putih dan indah.

Setelah rehat sebentar, kami pun melanjutkan perjalanan lagi ke Srau.

kurang lebih 30-60 menit perjalanan kami itu.

Setelah tiba dan menyeruput air dan buah kelapa muda disana, kami pun segera memilih membuka tenda di pinggiran pantai.


Butiran pasir di Pantai Watu Bolong - Pacitan


Ayo pasang tendanya cowok-cowok!
Galih, Prita, Arini, Frita, Chris, Tya, Mifta, Dini, lupa siapa namanya haha, dan reza

Acara Sore sampai malai di isi masak memasak oleh para cewek dan dilanjutkan makan bersama dan games seru. tidak lupa perkenalan satu-persatu berhubung kami ada yang belum kenal satu sama lainnya.



Mifta, Aryo, Tya


lagi foto-foto eh di foto

Games
Diatas bukit karang, salah satu di sudut Pantai Srau
Diatas Bukit berkarang, satu spot favorite :)

Aku, Alvian, Aryo




Yuk, bebersih pantainya :D

Slalu narsis!


photo by : Aufar & Christine. Thank u!


Terima kasih buat semuanya, temen-temen Backpaker Indonesia Solo, Anak HebaD, Summiter Chapter Jogya, Ilalang, Backpacker Indonesia dimanapun berada. Kalian sungguh luar biasa~


Tuesday, 4 February 2014

Sejarahnya trauma bawa motor sendiri!

Siapa disini yang pernah ngalamin trauma yang bikin lo takut setengah mati melakukan hal yang sama itu lagi?

oh ga ada..

Okay..

Yang ada gue yang pernah ngalamin itu semua..haha :p

Ceritanya dulu jaman masih sekolah SMP, jamannya baru bisa naik motor, jamannya main sana -sini sama temen-temen.

Jadi pas gue pulang sekolah, temen sekelas gue si Eka main ke rumah gue dan kami berdua berniat main entah kemana. Karena di rumah ada motor si Ayah yang lagi ga di pakai, sok-sok-an lah gue pinjem seperti biasa mau main ke rumah temen berdua si Eka.

Nah, rencana kami mau ke Rumah Lisa yang jaraknya lumayanlah dari rumah gue. Inget banget gue, hari itu hari sabtu. Jam 12 siang-an, dimana matahari terik banget ngeluarin panas yang dia punya. huaaa, gue jalan berdua Eka ke daerah rumah Lisa di Karet, Depen, Cimanggis situlah (ga paham gue).

Jaman dulu (jiaaahh kaya idup uda lama aje), gue inget banget. Kalau hari sabtu siang itu jam-jamnya macet banget abis pulang sekolah di daerah cibubur sana.

Sampai di Belokan depan GOR POPKI  masih lancar-lancar ajalah perjalanan gue bareng Eka. Pas belokan menuju Karet sotoy lah gue mau nyalip mobil ceritanya, yang jalannya super lelet. Salahnya gw, gue nyalip dari kiri dan DAMN!! ban motor gue kesenggol ban tuh mobil. Jatuh lah gw dan Eka terpental-pental sampai ke depan mobil itu. Gue cuma bisa diem dan nahan pingsan!! Kepala gue pusing banget, kaki lemes, badan gemeteran tapi gw berusaha buat diri!! Kenapa gue pengen banget diri? karena gue khawatir sama itu motor!! gue takut diomelin sama si ayah. Haha.

Seketika itu gue pusing banget di kerubungin banyak orang yang  mau nolong, bener-bener gue ngerasain rasanya nahan sakit dan takut jadi satu berbarengan.

Akhirnya yang punya mobil turun dan nanya "Adek gakpapa?" gw cuma diem ga bisa ngomong. Ternyata di dalem mobil ada Ibu-ibu yang baik hati mencoba menolong gw, ada suami dan anaknya juga. Trus dia nyodorin uang 100 ribuan warna merah. Beliau bilang buat bantu pengobatan. lagi-lagi gue diem. dan gue lupa apa yang terjadi :|

Ternyata Eka seketika itu menelpon Lisa untuk menjemput kami, dan Lisa yang akhirnya membawa motor gue untuk pulang ke rumah. Jadilah kami bertiga cabe-cabean pada jamannya! Hahahaha.

Sampai rumah, gue cuma bisa pasrah menceritakan ke Mamah dan Ayah. Ayah malah bilang "Kenapa ga telpon Ayah biar Ayah yang jemput?" dan lagi-lagi gue cuma bisa diem ga bisa mikir.

Saat itu rasa sakit yang gue rasain di badan dan kaki biasa aja. malah gue cuek dan gue males buat urut. Tapiiii, setelah malam menjelang, gue ngerasain sakitttt yang luar biasa di sekujur kaki, pinggang dan tubuh gue. mau matik rasanya. sakitttt banget bro. Akhirnya gue di urut, jerit-jerit, kesakitan, nangis ga karuan dan gue mesti nahan sakit kurang lebih 1 bulan lamanya.

Gue cuma bisa nahan sakit dan mikir gimana jadinya kalau lebih parah dari pada ini sakitnya?
Tapi gue bersyukur masih bisa selamet sampai sekarang, masih bisa jalan, dan yang pasti masih bisa naik gunung. hehehe. Alhamdulillah.

Semenjak itu gue ga mau bawa motor sendiri. Pernah beberapa kali mau nyoba, yang ada temen gue yang nungguin di belakang gue cuma capek sendiri nyuruh gue berani. gue tetep gemeteran.

....Dan..kemarin pas gue ke trip ke Srau - Pacitan, gue nyoba bawa motor Prita karena merasa ditantang dan Oalah, gue berani tapi gemeteran pas turunnya...selangkah lebih maju sih walau bawa nya di tempat sepi :D

Ceritalah ke Adik dan ditantang lagi bawa motor di Jakarta, gue cuma nyengir-nyengir mengalihkan topik pembicaraan. Hahaha..

Sekian ceritanya.. semoga memaklumi apa adanya saya :D



Cheers,

Mifta_